Pengertian, jenis-jenis, fungsi, dan cara menghitung nilai resistor berdasarkan warnanya, tentu harus diketahui oleh siapa saja yang menggeluti dunia elektronik. Seperti kita tahu, resistor sendiri yaitu suatu komponen elektronika pasif yang memiliki fungsi sebagai hambatan atau tahanan arus pada sebuah rangkaian elektronik.
Baca Juga : Pengertian Komponen Elektronik Aktif dan Pasif Lengkap dengan Contoh dan Fungsinya!
Dalam pembagian komponennya, resistor ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu resistor variabel dan resistor tetap. Pengertian resistor variabel yaitu resistor yang nilai tahanan atau hambatannya dapat berubah-ubah. Sedangkan resistor tetap merupakan resistor yang nilai hambatannya tidak bisa berubah-ubah atau tetap. Pada postingan kali ini kita akan membahas cara menghitung nilai resistor berdasarkan warnanya dan jumlah warna yang dimilikinya.
Pengertian Resistor
Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara menghitung nilai resistor, ada baiknya kita pahami lebih rinci lagi tentang pengertian resistor itu sendiri. Pada dasarnya komponen ini dapat diartikan sebagai hardware dari komponen elektronika pasif pada sutau rangkaian elektronik, serta memiliki nilai hambatan resistensi tertentu. Selain berfungsi sebagai pembatas, nilai hambatan ini juga dapat digunakam untuk mengatur arus listrik lewat.
Penemu resistor ini sendiri adalah Georg Simon Ohm yang merupakan seorang Fisikawan mahir pada masanya dan berasal dari Jerman. Berdasarkan nama penemunya kemudian kita juga mengenal nilai satuan Ohm sebagai besaran resistor.
Resistor memiliki kemampuan untuk menghambat arus listrik yang melewatinya, hal ini dikarenakan memiliki komposisi yang terbuat dari isolator. Cara kerja resistor sendiri berdasarkan hukum OHM, yang berarti nilai hambatan (resistensi) pada sebuah rangkaian elektronik akan berbanding lurus dengan aliran listrik yang melewainya.
Jenis-Jenis Resistor
Setelah membahas pengertian resistor, selanjutnya kita akan membahas jenis-jenis resistor itu sendiri. Pada saat pertama kali ditemukan, macam-macam resistor ini dibagi menjadi dua, yakni resistor tetap dan resistor tidak tetap. Dengan arus perkembangan zaman, kemudian munculah jenis resitor yang lain yaitu resistor thermal dan light dependent resistor (LDR).
Pengertian resistor tetap (fixed resistor) sendiri yaitu sebuah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tidak dapat berubah-ubah (tetap selamanya). Berdasarkan bahan pembuatannya resistor tetap dibagi menjadi tiga, yaitu film logam, film karbon, dan juga karbon itu sendiri.
Resistor tidak tetap (variabel) yaitu suatu resistor yang memiliki resistensi atau nilai-nilai hambatan yang dapat diubah-ubah nilainya menyesuaikan kebutuhan. Adapun beberapa jenis resistor tidak tetap ini yakni seperti potensiometer, rheostat, dan preset resistor (trimpot).
Resistor thermal (thermistor) pada dasarnya merupakan jenis resistor tidak tetap, sebab nilai hambatannya dapat diubah-ubah. Namun demikian, perubahan nilai hambatan pada jenis resistor ini juga dipengaruhi oleh suhu temperatur. Jenis resistor thermal dibagi menjadi dua, yaitu positif temperatur dan negatif temperatur.
Light dependent resistor hampir sama dengan resistor thermal, resistor ini juga merupakan jenis resistor tidak tetap yang resistensinya dapat berubah-ubah. Adapun yang dapat merubah nilai resistensi dari light dependent resistor ini yaitu intensitas cahaya. Contoh penggunaan resistor ini dapat kita jumpai pada penerangan lampu jalan otomatis yang lampunya akan menyala jika sudah tidak ada sinar mata hari.
Fungsi Resistor
Dalam sebuah rangkaian elektronik, secara umum resistor berfungsi untuk memberikan resistensi atau hambatan dengan nilai-nilai tertentu. Adapun fungsi resistor secara terperinci pada suatu rangkaian elektronik adalah sebagai berikut :
- Komponen yang digunakan sebagai pembatas aliran arus listrik.
- Komponen yang digunakan untuk mengatur arus listrik.
- Kompoenen yang digunakan untuk membagi tegangang listrik yang melewatinya.
- Komponen yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik yang tinggi.
Cara Menghitung Nilai Resistor
Seperti kita tahu, resistor memiliki gelang berwarna-warni pada komponennya. Bukan untuk hiasan, perbedaan warna tersebut digunakan untuk menunjukan nilai hambatan yang ada pada resistor tersebut. Lantas bagaimana cara menghitung nilai resistor berdasarkan warnanya tersebut?
Sebenarnya caranya cukup mudah, bahkan Anda tidak perlu menggunakan alat pegukur seperti multitester atau avometer untuk menghitungnya. Adapun caranya yaitu dengan memahami nilai-nilai resistor sesuai warnanya. Adapun nilai-nilai resistor sesuai warna gelangnya yaitu Hitam 0, Coklat 1, Merah 2, Orange 3, Kuning 4, Hijau 5, Biru 6, Ungu 7, Abu-Abu 8, Putih 9, Emas 5%, Perak 10%, dan Tidak berwarna 20%.
Sebagai informasi pada resistor sendiri ada yang memiliki 4 gelang warna, dan ada juga yang memiliki 5 gelang warna. Sama seperti jumlah warannya yang berbeda, cara mencari nilai resistor berdasarkan warnanya pada kedua resistor tersebut juga berbeda/
Cara Menghitung Nilai Resistor 4 Warna
Pada resistor dengan gelang 4 warna pada dasarnya terdiri dari 2 angka yang diukur, yaitu 1 angka perkalian dan 1 angka dibelakangnya berupa toleransi. Agar dapat mengetahui nilai angka yang terkandung di dalamnya, maka Anda tinggal melihat kode warna pada resistor seperti yang telah dijelaskan di atas.
Contoh pada gambar di atas memiliki warna coklat, hitam, hijau, dan perak. Berarti nilai gelang ke 1 adalah 1, gelang ke 2 0, gelang ke 3 adalah 5 nol dibelakang angka warna gelang ke 2 atau kalikan 105 , warna gelang ke 4 adalah toleransi 10%.
Jadi nilai resistor tersebut yaitu 10 x 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm, dengan nilai toleransi 10%..
Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Warna
Resitor dengan memiliki 5 gelang warna pada dasarnya terdiri dari 3 angka yang diukur, yakni 1 angka perkalian, serta 1 angka dibelakang yang berupa toleransi.
Contoh pengukuran pada gambar di atas adalah gelang 1 coklat dengan nilai 1, gelang 2 hitam dengan nilai 0, gelang 3 hijau dengan nilai 5, gelang ke 4 hijau berarti 5 nol dibelakang angka warna gelang ke 2 atau kalikan 105 . Warna gelang ke 5 perak, berarti memiliki toleransi 10%.
Jadi nilai Resistor tersebut adalah 105 x 105 = 10.500.000 Ohm (10,5 MOhm), dengan nilai toleransi 10%.
Cara Menghitung Nilai Resistor Chip (Tanpa Gelang)
Ada resistor tertentu yang digunakan pada suatu rangkaian elektronika dengan tingkay kesulitan tinggi, yang tidak memiliki gelang warna, dimana untuk menunjukan nilai resistensinya menggunakan tulisan. Adapun cara mengukur resistor jenis ini, adalah seperti contoh berikut.
Lantas bagaimana cara mengukur resistor yang tidak memiliki gelang warna, alias hanya menggunakan tulisan angka saja? Ya, ada resistor tertentu yang biasanya digunakan pada rangkaian elektronika dengan tingkat kesulitan tinggi tanpa ada gelang warnanya. Hanya terdapat tulisan yang menunjukkan nilai resistansi komponen tersebut. Berikut adalah cara mengukurnya.
Contoh pada gambar di atas adalah resistor dengan body memiliki tulisan angka 473. Adapun cara membaca dan menghitung nilai resistor berdasarkan kode angka tersebut yaitu sebagai berikut :
- Masukkan Angka ke-1 langsung = 4
- Masukkan Angka ke-2 langsung = 7
- Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 10³
- Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm (47 kOhm)
Demikian pembahasan mengenai pengertian resitor, jenis resistor, fungsi resistor dan cara menghitung nilai resistor berdasarkan warnanya . Semoga bermanfaat dan nantikan artikel menarik berikutnya.
Jasa Rilis dan Backlink ke Berbagai Media Nasional
Menerima kursus blog sampai menghasilkan dari berbagai sumber, Jasa pembuatan Blog, Website, maupun Toko Online. Mulai dari 50K s/d 800K. More info klik detatang.com atau via YouTube di Detatang Channel.
Temukan tulisan saya di Membangun Inspirasi, detatang.com, duniaelektronik.net, klikmania.net dan puluhan blog lainnya.
Contact: admin@detatang.com / 0823 2727 7319